Jual Tanah di Ubud ini terletak di Desa Pisang, dekat Taro Tegalalang yang terkenal dengan Wisata Gajahnya ( Elephant Safari Park ) Akses bagus dipinggir jalan aspal selebar 5 meter. Bentuk dan kontur tanah cukup ideal untuk dibangun villa atau resort. View cantik alami ke arah hutan dan lembah sungai yang ada dibawah lokasi tanah ini. Infrastruktur pendukung seperti listri dan sarana air bersih sudah tersedia di lokasi tanah dijual di Ubud ini. Berikut Spesifikasi Tanah dijual di Ubud ini Kode Properti : TJUB086 Lokasi Tanah : Ds. Pisang, Tegalalang, Ubud Luas Tanah : . 37 Are / .3700 m2 Akses Jalan : 5 mtr jalan aspal Kontur Tanah : Terasering ke arah sungai Kondisi Tanah : Ladang Kering Siap Bangun View : Hutan dan lembah / tebing sungai Sertifikat : SHM ( Sertifikat Hak Milik ) Dijual / Harga : Rp 27 jt / are ( 270 rb / m2 )
TANAH DIJUAL DI UBUD TEGALALANG – TJUB086 |
---|
Luas Tanah : 37 Are / 3.700 m2 |
View : Sawah , Tebing , Sungai |
Akses Jalan aspal 5 meter – Lingkungan Villa |
Infrastruktur lengkap – SHM ( Sertifikat Hak Milik ) |
Rp. 27 Juta / are ( 270 ribu / m2 ) ==>> Rp. 999.000.000 |
Ubud adalah sebuah tempat yang terkenal di pulau Bali yang terletak di kabupaten Gianyar yang mempunyai view sawah, sungai, hutan yang sangat cocok untuk tempat peristirahatan untuk wisatawan luar negeri.
Ubud terutama terkenal di antara para wisatawan mancanegara karena lokasi ini terletak di antara sawah dan hutan yang terletak diantara jurang-jurang gunung yang membuat alam sangat indah. Selain itu Ubud dikenal karena seni dan budaya yang berkembang sangat pesat dan maju. Denyut nadi kehidupan masyarakat Ubud tidak bisa dilepaskan dari kesenian. Di sini banyak pula terdapat galeri-galeri seni, serta arena pertunjukan musik dan tari yang digelar setiap malam secara bergantian di segala penjuru desa.
Sudah sejak tahun 1930-an, Ubud terkenal di antara wisatawan barat. Kala itu pelukis Jerman yaitu Walter Spies dan pelukis Belanda Rudolf Bonnet menetap di sana. Mereka dibantu oleh Cokorda Gede Agung Sukowati dari Puri Agung ubud. Sekarang karya mereka bisa dilihat di museum Puri Lukisan Ubud.
Museum Rudana merupakan museum seni yang berlokasi di Ubud, Bali, yang didirikan oleh Nyoman Rudana, seorang kolektor lukisan yang juga duduk sebagai anggota DPD mewakili Propinsi Bali periode 2004 2009 dan diresmikan oleh Presiden Soeharto tanggal 26 Desember 1995. Museum ini menyimpan lebih dari 400 buah lukisan dan patung hasil karya para seniman, baik dari Bali, seniman Indonesia di luar Bali maupun karya para seniman asing yang menjadikan Bali sebagai tempatnya berkarya. Berada dalam satu kompleks, berdiri Rudana Fine Art Gallery yang didirikan pada tahun 1978 dan merupakan cikal bakal berdirinya Museum Rudana.
Adalah sebuah museum seni rupa pertama, yang dikelola oleh swasta, di Bali. Diprakarsai oleh Cokorda Gede Agung Sukawati, I Gusti Nyoman Limpad serta seniman asing yang menetap di Ubud, Rudolf Bonnet. Berdiri pada 31 januari 1956 dibawah naungan Yayasan Ratna Warta, dan dibuka secara resmi oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Yamin.
Di museum ini bisa dinikmati perkembangan seni rupa di Ubud, baik seni lukis maupun seni pahat. Beberapa karya dari para seniman asing yang berkarya di Ubud seperti: Rudolf Bonnet, Walter Spies, Arie Smit serta maestro lokal seperti I Gusti Nyoman Limpad I Gusti Made Deblog Ida Bagus Made dan yang lainnya. Termasuk juga karya seni rupa pada masa Pita Maha.
Puri Agung Ubud Krisnakusuma terletak tepat di jantung kota Ubud. Merupakan pusat pemerintahan Kerajaan Ubud pada zaman dahulu, serta sebagai pusat kegiatan seni budaya dan adat, yang diadakan di tepat di depan puri. Puri Ubud masih memiliki tata ruang dan bangunan yang dipertahankan seperti aslinya. Di halaman depan, setelah pintu gerbang, terdapat area yang disebut Ancak Sanji. Disini seminggu sekali diadakan pertunjukan seni tari, bagi wisatawan. Dan setiap hari, dilaksanakan latihan gamelan dari berbagai kelompok seni musik yang ada di Ubud. Semua aktivitas seni semakin mengentalkan suasana Ubud sebagai sebuah desa yang berwawasan kesenian.
Wanara Wana atau Hutan Kera, (lebih dikenal denganMonkey Forest) adalah kawasan hutan sakral yang terdapat di kawasan Ubud, tepatnya masuk ke dalam wilayah desa adat Padangtegal, Ubud Di hutan ini terdapat sekawanan kera yang jumlahnya ratusan, yang telah menghuni kawasan ini selama ratusan tahun. Di kawasan ini terdapat pula Pura Dalem Padangtegal yang didirikan pada awal abad ke-20. Pura tersebut memiliki arsitektur serta ornamen yang sangat kuno dan artistik. Anda juga bisa mencari mata air suci di bawah Patung Komodo yang tersembunyi, yg mana bila diminum, dipecaya dapat menyembuhkan segala jenis penyakit.
Di wilayah barat Ubud, terdapat Tukad(Kali)Ayung. Di sungai ini banyak aktivitas wisata tirta, di antaranya adalah Arung Jeram dan berkayak. Terdapat beberapa jasa wisata tirta yang menawarkan layanan ini. Selain wisata tirta, di sepanjang tebing Tukad Ayung juga memiliki pemandangan alam yang memikat, dan terdapat puluhan hotel berbintang.
Pasar Seni Sukawati merupakan tempat dijualnya barang-barang seni khas Bali sehingga cocok dijadikan oleh-oleh Bali untuk kenang-kenangan. Letaknya sekitar 20km dari jantung kota Denpasar. Di pasar seni ini ada ratusan pedagang seni berkumpul menjajakan barang kerajinan, mulai dari patung kayu, lukisan, kaos, celana pendek, tas, sandal dan banyak lagi. Motifnya unik dan khas Bali.
Di kawasan Ubud terdapat Pasar Seni Ubud atau Ubud Art Market tempat yang menjual suvenir khas Bali. Tempat ini menjadi salah satu tujuan utama wisata Bali bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Produk segar seperti buah-buahan, sayuran, unggas dan makanan ringan lokal dapat dibeli dari pasar basah terletak di ruang bawah tanah gedung.
Anda ingin mencari tanah, villa, rumah yang dijual di Ubud, SILAHKAN KLIK DISINI..!!!